“Jadilah Dirimu Sendiri!” Slogan yang sangat popular ini, nampaknya sederhana dan amat mudah melakukannya, “Saya adalah sebagaimana adanya sekarang ini, mau terima ya seperti ini, kalaulah tak mau ya sudah!” Namun jangan sampai keliru, maksud yang sebenarnya bukanlah demikian.
Menjadi diri sendiri, artinya dapat mengenal diri kita dengan benar, secara fisik maupun kejiwaan, kekuatan dan kelemahan, serta berbagai kualitas positip yang ada pada diri kita sendiri. Mengetahui identitas diri kita yang sebenarnya, sebagai mahluk mulia ciptaan Tuhan, yang sangat berharga, yang dikasihi-Nya, yang begitu unik dan special, dengan segala kelebihan serta kelemahan yang ada pada diri kita.
“Be your self!” Berani tambil beda, tidak ikut-ikutan dengan segala yang tidak sesuai dan tak sepantasnya bagi kita. Sadari siapa diri Anda, jauhi segala apa yang tidak sesuai dengan nilai Anda, dan tetap percaya diri. Dare you to see what you are, keep away from what is not correct about your personality, and believe in your own!
Dengan mengenal serta menghargai diri sendiri, kita akan dapat meletakkan nilai dan harga diri yang sesunguhnya. Dengan menyadari serta menerima posisi kita di dalam rancangan agung sang Pencipta, maka akan dapat merasakan betapa bahagianya menjadi yang “paling unik” di dalam kehidupan ini. Kesadaran ini akan membuat kita lebih percaya diri, berbahagia, merasa mampu untuk melakukan pencapaian tujuan yang ingin diraih.
Percaya diri adalah faktor yang sangat esensial untuk mencapai puncak kesuksesan. Perjalanan akan sampai tujuan, bisnis akan sukses, bila dapat mengelola dengan baik “rasa percaya diri”.
Apabila tidak mengenal siapa diri kita sebenarnya, dan menuruti pandangan orang lain tentang diri kita. Jika tak menghargai diri sendiri, tidak suka, tidak mau menerima diri kita sebagaimana adanya, maka kebahagiaan kita akan terganggu. Penyangkalan terhadap keadaan diri sendiri, merupakan awal dari kekecewaan, kesedihan, ketidak bahagiaan, dan ketidak berhasilan.
Sebaliknya, damai, sejahtera, suka cita, kesuksesan, dan kebahagiaan, akan terwujud, manakala kita merasa nyaman dengan identitas diri sendiri, kualitas diri, keunikan yang ada pada diri kita. Dapat merayakannya, serta dapat memanfaatkan untuk mencapai keberhasilan.
Identitas jangan sampai dirasakan sebagai hal yang membelenggu, tetapi jadikanlah sebagai dasar guna membangun kehidupan, menampilkan yang terbaik dari diri kita. Selain itu hendaknya dapat mengembangkan identitas yang bisa kita ubah, seperti sikap, karakter, talenta, kecakapan, guna mewujudkan keberhasilan dan pencapaian tujuan hidup kita. Jadi, perlu ada keberanian dan kedewasaan untuk dapat menjadi siapa diri Anda sesungguhnya.
Kita jangan mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain yang belum tentu benar, hendaklah mewaspadai hal-hal yang negative masuk ke dalam hati. Jangan mengandalkan orang lain, menganggap orang lain lebih hebat, dan ikut-ikutan orang yang sesunguhnya tidak sepadan dengan diri kita.
Orang yang semula tidak mau merokok, ikut-ikutan merokok, supaya kelihatan gaul. Coba-coba minum narkoba, yang semula tidak diinginkannya, lalu kecanduan, dan akibatnya menghancurkan hidupnya. Kebiasaan buruk itu datang secara perlahan-lahan, seperti aliran sungai kecil yang selanjutnya bergabung menjadi sungai besar, menjadi bengawan, dan akhirnya sampai ke laut. Dosa besar itu berawal dari yang kecil, perzinaan itu tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi dimulai dengan iseng di warung remang-remang, kenalan, rayuan, sentuhan, jalan-jalan, dan seterusnya.
Jangan pernah melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, hanya karena memikirkan apa yang akan dikatakan oang lain tentang diri Anda. Tetapi lakukanlah yang perlu dilakukan, sesuai dengan nilai kehidupan yang Anda yakini kebenarannya. Rasa percaya diri akan menguatkan jiwa Anda. Percaya diri itu adalah seni dan pilihan, bilamana Anda merasa belum percaya diri, maka Anda bisa menjadi percaya diri, dan bisa menjadi lebih percaya diri, jikalau menginginkannya*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar