Air dicipta-Nya untuk kehidupan, tanpa air tiada kelestarian,
bumi akan sepi sendiri, semua layu dan mati dipanggang panas teriknya mentari.
Air punya banyak nama serta makna, mulai dari “mata air” sampai “air mata”.
Kita ada lantaran air, lahir bersama air, tumbuh dan berkembang karena air.
Kira-kira tiga perempat wajah bumi tertutup air, belum lagi banyaknya sungai dan danau yang tiada terperi,
gunung yang tertutup salju, air yang membeku, berjuta ton uap air ada di mega, di udara uap air juga ada.
Tujuh puluh persen tubuh manusia terdiri dari air, tubuh binatang dan tumbuh-tumbuhan juga banyak mengandung air.
Hiduplah seperti air!
Sabar, air akan tetap memberikan manfaat meski dipukul, ditendang, direbus dan dibekukan. Murah hati, air mengalir kemanapun, kapanpun dan bagi siapapun yang membutuhkannya. Tidak cemburu, silahkan saja minum air susu, atau madu, air kelapa, atau air biasa, masing-masing juga ada manfaatnya. Rendah hati, tidak memegahkan diri, dan tidak sombong, air senantiasa merendah, mengalir hingga ke tempat terendah, meski dapat terbang ke angkasa menggapai mega.
Lemah lembut, air 100 kali lebih lembut, lebih encer dari pada minyak zaitun. Dengan lembut mengatur peredaran darah di dalam tubuh kita, mengusap tubuh setiap hari, dan menyembuhkan dahaga. Tetapi bukanya lemah, air juga bisa perkasa menjadi ombak yang bergulung di samudera raya. Tidak mencari keuntungan diri sendiri, air mengalir kemana saja tanpa harus memikirkan dirinya, biar terbelah bukit, terjepit bebatuan, atau menerjang karang. Air tidak pemarah, air sangat ramah, tapi juga bisa luar biasa marah, menjadi air bah, bila manusia merusak hutan rimba dan alam raya ciptaan-Nya.
Selalu bersukacita dalam kebenaran, air gemericik di pancuran mandi, melenggang di parit petani. “Jangan bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bersukacitalah karena kebenaran”.
Air melimpah, tumpah bebas kemana-mana tanpa ragu, menutupi segala sesuatu, menggenangi apa saja, di mana saja, bahkan di sungai yang kotor penuh sampah segala.
Air mengalir terus dari sumbernya, melalui telaga dan sungai-sungai kecil dan besar juga, sampai ke samudera, mengalir dan terus mengalir tiada hentinya. “Hiduplah di dalam kasih yang tidak berkesudahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar